Book Name:Baap Ki Azmat o Shan

Saat percakapan sedang berlangsung, Jibril عَلَيْهِ السَّلَام muncul dan berkata: " Wahai Rasulullah !

Ayah ini telah menulis beberapa syair di dalam hatinya, namun syair-syair itu belum sampai ke lidahnya. Wahai Rasulullah!

Mintalah ia untuk membacakan syair – syair  itu ". Nabi Tercinta, Nabi Muhammad صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ , memberitahukan hal ghaib, dan bersabda: "Engkau telah memikirkan beberapa bait syair yang belum sampai ke lidahmu ". Mendengar ini, sang ayah berkata: " Semoga Allah menambah keimanan dan wawasan batin kita melalui mukjizat – mukjizat engkau ".

Sekarang, ayah ini membacakan syair – syair  itu kepada Nabi Tercinta, Nabi Muhammad صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ  yang terjemahan bahasa Indonesianya adalah: " Aku yang memberimu makan, aku yang menanggung bebanmu sejak kau lahir. Waktu kau kecil, kau selalu disenangkan oleh penghasilanku. Bila suatu penyakit datang kepadamu sebagai duka, aku akan terjaga sepanjang malam karena penyakitmu. Hatiku takut akan kematianmu, padahal aku tahu betul bahwa kematian itu pasti dan telah ditimpakan kepada setiap orang. Mataku berkaca-kaca seakan-akan penyakit yang menyerangmu di malam hari telah menyerangku, artinya kau sakit tetapi aku yang merasakan sakitnya. Aku menjadi gelisah. Aku membesarkanmu sampai kau tumbuh dewasa dan mencapai tahap di mana aku berharap kau akan berguna bagiku, tetapi kau membalasku dengan kekerasan dan kata-kata kasar. Oh, andai saja ketika kau mengabaikan hak seorang ayah, kau memperlakukanku seperti tetangga memperlakukan tetangga lainnya, setidaknya kau akan menunjukkan perhatian sebesar itu kepadaku ". Ketika ayah yang berduka itu membacakan syair – syair  ini kepada Nabi  صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ , air mata mengalir dari mata رَحْمَةً لِلْعٰلَمِيْن صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ . Nabi Muhammad صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ  meraih kerah pemuda itu dan bersabda: إِذْهَبْ أَنْتَ وَمَالُكَ لِأَبِيْكَ " Pergilah, kamu dan hartamu adalah milik ayahmu ".[1]

صَلُّوا عَلَى الْحَبِيبِ     صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّد

 



[1]  Al Mu'jam Al Saghir, jilid. 2, hal. 43, Hadits 922