Book Name:Musibaton Par Sabr Ka Zehen Kaise Banye?

lembah-lembah Makkah, mereka yang berkembang dalam suasana politeisme dan kekafiran merasa ini sangat tidak menyenangkan, dan mereka menjadi musuh dalam hidup Nabi. Mereka (para musuh) meletakkan duri di jalan Nabi Tercinta, Nabi Muhammad ‘صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم, melempari tubuhnya dengan batu, mendatangkan penderitaan dan musibah, dan menciptakan ejekan dan bahasa kasar yang menjadi – jadi. Mereka tidak berhenti sampai di situ; sebaliknya, siapa pun yang beruntung memeluk iman pada Nabi Tercinta, Nabi Muhammad ‘صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم, orang-orang celaka ini akan menimpakan mereka pada berbagai macam siksaan dan musibah, berusaha untuk memalingkan mereka dari Islam. Mereka akan mencambuk punggung seseorang dengan cambuk di panas terik gurun Arab, sepanas oven, lalu menelungkupkan mereka di atas pasir yang terbakar panas, meletakkan batu-batu berat di dada mereka sehingga mereka tidak bisa berbalik. Mereka akan menandai tubuh seseorang dengan batang besi panas, menenggelamkan seseorang di air sampai titik sesak napas, dan membungkus seseorang dalam tikar dan meniupkan asap ke hidungnya, membuatnya sulit bernapas. Singkatnya, kekejaman semacam itu dilakukan sehingga bahkan jika gunung berada di tempat mereka, itu mungkin akan goyah. Tapi, lihatlah pengorbanan dari perwujudan kesabaran dan keridhaan ini! Mereka tidak menunjukkan ketidaksabaran, tidak pula berteriak, juga tidak mengungkapkan penderitaan mereka kepada siapa pun ketika dihadapkan dengan musibah dan kesulitan; sebaliknya, mereka tetap ridha dengan kehendak Allah سبحانہ و تعالی, dengan teguh menghadapi kesulitan dan masalah, dan mencapai kedekatan khusus dengan Allah سبحانہ و تعالی.

3.    Bulan Bulan Muharram al-Haram juga mengajarkan kita kesabaran dan rasa cukup. Di bulan inilah peristiwa Karbala terjadi, di mana Yazid yang jahat dan pasukan Ibnu Ziyad yang celaka melakukan