Book Name:Farooq-e-Azam ka Ishq-e-Rasool

beliau benar-benar seperti itu dalam segala aspek. Beliau mengamalkan Sunnah - sunnah Rasulullah  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  sepanjang hidupnya.

Kita mengatakan kita mengikuti Rasulullah   صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  dan mengaku sebagai umatnya, tetapi sayangnya, karakter kita menunjukkan sebaliknya. Ingatlah! Mencintai Rasulullah   صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  tidak hanya berarti menghadiri majelis, pengajian selama prosesi Maulid, atau meneriakkan slogan.

Ini secara kategoris tidak berarti tidak tidur sepanjang malam dan tidur tanpa menunaikan shalat subuh. Ini tidak berarti meninggalkan shalat lima waktu atau meninggalkan shalat Jum’at. Ini tidak berarti meninggalkan Sunnah dengan mengikuti tren mode terbaru. Ini tidak berarti menunjukkan perilaku buruk dan kejahatan lainnya alih - alih memperlakukan orang lain dengan sopan. Bagaimana tindakan-tindakan ini dapat mengarah pada cinta yang tulus dan sejati?

Sebagai hakikat, cinta dan pengabdian menuntut pemenuhan hak, kita harus mengakui Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم sebagai manusia yang paling terkemuka dan paling tinggi derajatnya di antara seluruh umat manusia. Hal ini akan tercapai ketika kita menerima agama yang dibawanya, menghormati dan memuliakannya, serta memprioritaskan membahagiakannya di atas semua orang dan segala sesuatu, baik itu diri kita sendiri, keturunan, orang tua, saudara, orang yang kita cintai, kekayaan, atau harta benda.[1]

Kita juga harus menahan diri dari apa yang telah dilarang oleh Nabi Muhammad  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم . Jika, karena sifat manusiawi, kita melakukan sesuatu yang tidak seharusnya, maka kita harus bertobat dengan sungguh-sungguh, sambil berharap Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan mengampuni kita dengan rahmat-Nya dan berharap Nabi Muhammad  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  akan memberi syafaat bagi kita di Hari Kiamat. Setelah bertobat, kita bahkan tidak boleh berpikir untuk mendekati dosa itu lagi.

Mulai sekarang, marilah kita berniat yang tulus untuk tidak meninggalkan shalat lagi - إِنْ شَاءَ الله. Marilah kita berniat untuk mulai mengqadha shalat yang telah kita lewatkan - إِنْ شَاءَ الله . Marilah kita berniat bersama - sama untuk menahan diri dari dosa-dosa seperti berbohong, menggunjing, menceritakan keburukan orang lain, mengingkari janji, dan menipu - إِنْ شَاءَ الله . Marilah kita tinggalkan kecenderungan pada mode, gaya modern dan mulai mengamalkan Sunnah - إِنْ شَاءَ الله . Marilah kita mulai menonton Madani Channel, daripada menonton film atau mendengarkan musik yang tidak jelas- إِنْ شَاءَ الله .

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                                                                                                            صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Saudara – saudara Muslim yang tercinta !  Salah satu tanda cinta sejati adalah mencintai apa pun dan mencintai semua hal yang ada hubungannya dengan kekasih Anda.

 



[1]  Ash’at Al Lamʻāt, bab 1, hal. 50