Book Name:Farooq-e-Azam ka Ishq-e-Rasool

mencintai mereka. Meskipun demikian, ini tetap tidak akan merusak imannya. Imannya akan tetap utuh sempurna, karena iman tidak mengharuskan mencintai dan mempercayai mereka.

Sebaliknya, beriman kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم, menunjukkan penghormatan tertinggi kepadanya, dan mencintainya, ini adalah جُزْوِ لَا يَنْفَك - bagian integral dari iman. Akibatnya, penting bagi seorang mukmin sejati untuk memiliki pengabdian kepada Nabi  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  – pengabdian ini harus lebih besar daripada yang ia miliki untuk semua orang dan segala sesuatu di Alam Semesta ini.

Lebih Berharga dari Segalanya

Sahabat ‘Abdullāh bin Hisyām رَضِيَ اللهُ عَنْهُ meriwayatkan:

Kami sedang duduk bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم ketika beliau memegang tangan 'Umar. 'Umar kemudian berkata, لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلَّا مِنْ نَفْسِي “( Wahai Rasulullah! ) Engkau lebih kucintai daripada segala sesuatu selain diriku sendiri."

Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم bersabda لَا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ – “  Tidak! Demi Dia ( Allah  ) yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya ( kamu tidak akan memiliki cinta yang sempurna ); tidak sampai aku lebih kau sayangi daripada dirimu sendiri. ”

'Umar kemudian menyampaikan, وَاللهِ لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي -  “Demi Allah! Engkau lebih aku sayangi daripada diriku sendiri.”

Mendengar hal itu, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم bersabda, الْآنَ يَا عُمَرُ – “ Sekarang, wahai 'Umar! ( cintamu telah sempurna ). "[1]

Saudara – saudara  Muslim yang tercinta !  Perintah ini tidak hanya khusus untuk Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭāb رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ saja, tetapi untuk setiap Muslim. Tanpa cinta kepada Nabi  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  iman kita tidak akan pernah sempurna.

Rasulullah  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم juga bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّي أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَ وَلَدِهِ وَ النَّاسِ أَجْمَعِيْنِ

Artinya: Tidak seorang pun di antara kalian menjadi mukmin sejati sampai aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anak-anaknya, dan seluruh umat manusia.[2]

Tidak diragukan lagi, beginilah seharusnya seorang Muslim memiliki penghormatan dan cinta kepada Nabi  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  karena ini adalah aset paling berharga dalam hidup kita.


 

 



[1]  aī Al Bukhārī: hadits 6632

[2]  Ibid: hadits 15