Book Name:Farooq-e-Azam ka Ishq-e-Rasool

Nabi, dan segala sesuatu yang memiliki hubungan apa pun dengannya. Inilah cinta dan pengabdian sejati.

Kehidupan Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭāb رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ penuh dengan kisah-kisah indah yang merinci cintanya kepada Nabi tercinta, Nabi Muhammad   صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  . Marilah kita dengarkan salah satu kisah tersebut.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman dalam ayat pertama dan kedua Sūrat Al Balad:


لَاۤ    اُقْسِمُ     بِہٰذَا   ا لْبَلَدِ   ۙ(۱)     وَ  اَ نْتَ   حِلٌّۢ    بِھٰذَ ا   ا لْبَلَدِ    ۙ(۲)

Artinya: Aku bersumpah demi negeri ini ( Makkah ), sedangkan engkau ( Nabi Muhammad ) bertempat tinggal di negeri ( Makkah ) ini.[1]

Saudara – saudara  Muslim yang tercinta !  Para ahli tafsir Al Qur’an sepakat bahwa kota yang dijadikan sumpah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat ini adalah Mekkah.

Merujuk ayat-ayat tersebut, Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭāb رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ pernah berkata kepada Rasulullah  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  :

Semoga orang tuaku berkorban untukmu, wahai Rasulullah! Engkau begitu mulia di sisi Allah, sehingga Dia ( Allah ) bersumpah demi kehidupan sucimu dan bukan kehidupan nabi lain mana pun. Derajatmu begitu tinggi di sisi-Nya, sehingga Dia ( Allah ) menyebut tanah di bawah kakimu dan bersumpah dengannya, dengan menyatakan لَا أُقْسِمُ بِهَذَا الْبَلَدِ . [2]

Saudara – saudara Muslim yang tercinta !  Melalui narasi indah ini, kita belajar bahwa Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭāb رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ mencintai kota Mekah karena Nabi Tercinta, Nabi Muhammad  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  tinggal di sana.

Beliau memiliki rasa cinta yang sama untuk Madinah. Ini terlihat dari fakta bahwa beliau berdo’a untuk diwafatkan di sana. Beliau berkata:

اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي شَهَادَةً فِي سَبِيْلِكَ وَاجْعَلْ
مَوْتِي فِي بَلَدِ رَسُولِكَ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ

Artinya: Ya Allah! Karuniakanlah aku kesyahidan di jalan-Mu dan jadikanlah kematianku di kota Rasul-Mu  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم  . [3]


 

 



[1]  Terjemahan Al Quran, Al Balad, ayat nomor 1 - 2;

[2]  Shar Zurqānī, jilid. 8, hal. 493

[3]  aī Al Bukhārī: hadits 1890