Book Name:Farooq-e-Azam ka Ishq-e-Rasool
Kedua do’a beliau ini dikabulkan.
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد
Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭāb رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ menaati Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم
Saudara – saudara Muslim yang tercinta! Jika seseorang mengaku mencintai seseorang lainnya, maka ia akan menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi sepertinya, meniru caranya dan mengikutinya. Kita melihat sekilas cinta Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭāb رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ kepada Nabi tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم , dari faktanya bahwa beliau menaati Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم dalam setiap hal.
Memotong lengan baju panjang dengan pisau
'Abdullāh bin 'Umar رَضِيَ اللهُ عَنْهُ menjelaskan bagaimana ayahnya, Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭāb رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ pernah memakai pakaian baru. Beliau kemudian meminta pisau dan berkata, “ Nak! Tarik lengan baju panjang ini dari tepinya dan potong kain apa pun yang melebihi jari-jariku. "
'Abdullāh bin 'Umar memotong lengan baju itu, tetapi tidak dalam garis lurus. Beliau kemudian bertanya, " Ayah, bukankah lebih baik menggunakan gunting ?" Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭāb رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ berkata, “ Biarkan saja seperti ini, Nak. Aku melihat Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم melakukan ini. Inilah mengapa aku ingin pisau untuk memotong lengan baju ini. ”
Setelah dipotong, lengan baju pakaian Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭāb رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ tampak berulir-ulir dan benang-benangnya jatuh ke kakinya.[1]
Saudara – saudara Muslim yang tercinta ! Pikirkan saja betapa besar cinta Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭāb رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم dan betapa bersemangatnya beliau untuk mengikuti Sunnah.
Dalam mengikuti Nabi tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم beliau juga memotong lengan bajunya dengan pisau. Lengan bajunya tidak dipotong lurus; tetapi beliau tidak merasa malu memakainya. Cara beliau taat, mencintai, dan mengikuti Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم adalah kaliber tertinggi.
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد