Book Name:Janwaron Par Reham Kijiye
Ini mengajarkan kita bahwa setiap ibadah memiliki jangka waktu. Misalnya, shalat dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Puasa dimulai pada waktu sahur dan berakhir pada waktu berbuka. Haji juga memiliki hari-hari tertentu.
Singkatnya, setiap ibadah memiliki waktu yang ditentukan. Namun, jika berbicara soal dzikir, ini merupakan suatu ibadah yang tidak ada batas waktunya. Ini adalah sesuatu yang dapat dilakukan seseorang sepanjang hidupnya. Kita mungkin bisa mengatakan kita telah selesai melaksanakan shalat, namun kita tidak akan pernah bisa mengatakan kita telah selesai berdzikir kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى . Dzikir hanya berakhir bagi kita ketika kita meninggal dunia. Oleh karena itu, kita harus terus-menerus dan terus-menerus berzikir kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى , terutama pada Hari-hari Tasyrik, karena kita secara khusus diperintahkan untuk melakukan ini. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan taufik kepada kita semua untuk bisa memperbanyak dzikir..
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد
Hari-hari di mana do’a dikabulkan
Sahabat Abū Mūsā Al Asy’arī رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ pernah menyampaikan khotbah pada tanggal 10 Dzulhijjah, di mana ia berkata:
Hari-hari yang telah ditentukan ( yaitu hari-hari Tasyrik ) adalah waktu yang penuh berkah, di mana Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kita untuk berdzikir kepada-Nya. Do’a – do’a tidak ditolak selama hari – hari tersebut. Tingkatkanlah ketaatanmu kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pada hari-hari tersebut. ”[1]
سُبْحَنَ الله Saudara-saudara Muslim yang tercinta ! Hari-hari Tasyrik adalah waktu di mana doa-doa kita diterima. Kita hendaknya memastikan untuk banyak berdoa selama masa ini, memohon kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى agar diberi ampunan, surga, dan penyelesaian atas masalah-masalah kita. Kita harus memohon kepada-Nya agar memperbolehkan kita mengunjungi Madinah berkali-kali. Kita harus memohon kepada-Nya agar menganugerahkan kita kematian di kota yang penuh berkah itu.
Singkatnya, kita harus memohon kepada-Nya setiap kebaikan di Dunia dan Akhirat.
Sahabat ‘Ikrima رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ menjelaskan bagaimana selama Hari – hari Tasyrik, dianjurkan ( mustahabb ) bagi kita untuk membaca do’a ini yang difirmankan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam Al Qur'an:[2]
ربَّنَا آتِنَا فِي الدُّنيا حَسَنَةٌ وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةٌ وَقِنَ عَذَابَ النَّارِ ( 201)